Masih dalam rangkaian acara piknik anakku, Syahda, bersama teman-teman TK-nya, setelah mengunjungi Masjid Perahu kami langsung menuju JCC. Hari itu adalah hari terakhir Bobo Fair 2011. Setelah menunggu antrian tiket sambil menikmati dua cup susu cokelat dingin yang diberikan cuma-cuma, Syahda masuk ke dalam arena Bobo Fair bersama teman-teman, staf guru, dan para orang tuanya tentu.
Kami langsung bergegas ke arena Dancow, karena masing-masing anak telah memegang tiket untuk semua permainan dan kegiatan di sini. Di booth menanam pohon, anak akan diajari cara menanam bibit pohon, lalu bibit itu boleh dibawa pulang. Syahda mendapat bibit pohon rambutan. Sayang, bibitnya ketinggalan di bus :). Kemudian ada permainan ular tangga. Masing-masing anak melemparkan sebuah dadu besar, lalu melangkah di kotak permainan ular tangga, sesuai jumlah mata dadu yang terlempar.
Setelah berpose naik mobil jeep lengkap dengan topi safari, Syahda juga ikut lomba menjaring ikan. Karena tak menang, jadi dia tak bisa membawa pulang ikannya deh. Tapi Syahda menang waktu berlomba mencari telur penyu di penangkaran penyu. Sayangnya, dia tetap tak bisa membawa pulang telur penyunya, soalnya bukan telur-telur penyu betulan yang dicari, cuma bola-bola pingpong kok.
Selain itu, masih ada panjat tebing versi anak-anak, nonton film di rumah pohon, main bola dan perosotan di istana balon, lompat-lompat sambil memasukkan buah-buahan ke keranjang di rumah gajah, main trampolin, dan mengukur tinggi badan di tempat konsultasi gizi.
Di setiap permainan, tiap anak mendapat stempel di lembar tiketnya. Stempel-stempel itu bisa ditukarkan di tempat penukaran stempel. Setiap sekian stempel bisa ditukar dengan beberapa jenis hadiah menarik. Karena mengikuti semua permainan dan kegiatan di arena Dancow, jadi Syahda bisa membawa pulang tas Dancow berwarna merah. Sayangnya kami tak bisa berlama-lama, karena harus ke tempat tujuan berikutnya. Sebelum keluar gedung JCC, Syahda hanya sempat main flying fox dan perosotan di booth Campina.
Penginnya sih, tahun depan ke situ lagi. Tapi diniatin dari pagi, jadi bisa puas seharian nemenin Syahda main.